1)
Sebutkan nama peralatan K3 yang digunakan dalam
konstruksi bangunan gedung dan jelaskan fungsinya, minimal 4 alat ?
1)
Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan
manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai
badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan
juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di
kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak
3 pasang dalam setiap tahunnya.
2)
Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang
tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda
tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus
cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3)
Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari
debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat
partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat
oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan
yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4)
Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis
pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari
benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan
yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan
yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-meerus dapat
mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.
5)
Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug
kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk
mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi
kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik
peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita
lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya
dapat membahayakan diri sendiri.
6)
Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan
kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib
mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman ini
dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya
saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.
7)
Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari
bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup
keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar
suara bising tanpa penutup telinga ini.
8)
Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk
pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai
material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa
dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong,
mengampelas, mengerut kayu.
9)
Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum
digunakan. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu
dalam posisi aman harus menjadi pertimbangan utama.
2) Jelaskan
prosedur apa saja yang harus diperhatikan dalam bidang konstruksi bangunan
gedung?
1) Perencanaan
Perencanaan adalah fondasi sebuah proyek. Tanpa
rencana yang matang, pengerjaan tidak akan berjalan lancar dan akan ada banyak
masalah yang bisa menghambat pengerjaan proyek. Beberapa aspek yang perlu di
rencanakan adalah anggaran, jadwal pengerjaan, dan pengelolaan bahan material
dan alat-alat proyek.
2) Anggaran
Setiap proyek tentunya membutuhkan dana dan anggaran. Karena jika dana
tidak mencukupi maka proyek yang sedang anda jalankan kemungkinan akan
terhambat atau bahkan mangkrak. Oleh sebab itu, penting untuk merencanakan
jumlah anggaran dana yang cukup untuk membiayai kebutuhan proyek.
Selain itu anda juga harus memikirkan hal-hal yang kemungkinan yang bisa
terjadi yang memengaruhi jumlah anggaran. Contohnya adalah ketika terjadi
perubahan harga bahan-bahan bangunan karena adanya kenaikan nilai tukar rupiah.
Hal ini otomatis mengubah anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh
karena itu persiapkan juga anggaran cadangan untuk mengatasi adanya kemungkinan
bertambahnya dana yang diperlukan secara tiba-tiba.
Dalam menentukan anggaran mana yang harus didahulukan memang sering kali
membuat bingung. Jika anda kesulitan untuk memilah anggaran yang harus
diutamakan, buatlah daftar untuk setiap biaya dan urutkan dari pembiayaan yang
paling besar sampai yang paling kecil. Setelah itu tandai anggaran mana yang
menjadi prioritas bagi pelaksanaan proyek. Dari sini anda bisa melihat anggaran
mana perlu diperhatikan dan anggaran mana yang dapat dialokasikan ke dana
tambahan.
3) Jadwal Pengerjaan
Jadwal pengerjaan dalam suatu proyek merupakan hal yang harus
direncanakan dengan baik. Dengan demikian tahapan pekerjaan bisa menjadi jelas
dan tentunya proyek bisa selesai tepat pada waktunya.
Dalam menentukan anggaran mana yang harus didahulukan memang sering kali
membuat bingung. Jika anda kesulitan untuk memilah anggaran yang harus
diutamakan, buatlah daftar untuk setiap biaya dan urutkan dari pembiayaan yang paling
besar sampai yang paling kecil. Setelah itu tandai anggaran mana yang menjadi
prioritas bagi pelaksanaan proyek. Dari sini anda bisa melihat anggaran mana
perlu diperhatikan dan anggaran mana yang dapat dialokasikan ke dana tambahan.
4) Bahan Material dan Alat-Alat Konstruksi Bangunan
Alat dan bahan material dalam konstruksi bangunan menjadi hal yang vital dalam proyek. Keterlambatan akan datangnya bahan material dan alat - alat yang akan diperlukan pastinya dapat menghambat jalannya proyek.
Karena itu jangan bergantung hanya pada satu vendor. Buatlah daftar
vendor yang bisa menyediakan bahan material dan alat-alat yang diperlukan
selama proyek berlangsung. Pastikan vendor-vendor tersebut dapat menyediakan
semuanya tepat waktu.
5) Kontrol dan Pengawasan
Pada saat pengerjaan, proyek membutuhkan kontrol dan pengawasan yang
baik, agar prosesnya tidak melenceng dari rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Contohnya ketika dalam pelaksanaan proyek terjadi keterlambatan
penyediaan bahan material bangunan, penyediaan jenis alat yang tidak sesuai,
dan pengerjaan yang harus dilakukan ulang karena memiliki hasil yang buruk.
Jika terjadi seperti ini artinya proyek ini sudah melenceng dari rencana baik
dari segi waktu dan anggaran.
Susunlah daftar informasi apa saja yang anda perlu ketahui dan hal-hal
apa yang perlu anda lakukan untuk mengontrol sebuah proyek. Mengontrol dengan
artian bahwa anda mengendalikan proses pengerjaan proyek ketika sudah mulai
menyimpang dari perencanaan awal.
Gunakan aplikasi komputer to-do list mulai dari yang sederhana
seperti Trello dan Wunderlist. Aplikasi ini
bisa membantu anda untuk membuat daftar tahap-tahap pengerjaan dengan status
pengerjaannya masing-masing. Selain itu juga dengan aplikasi ini memungkinkan
anda untuk melacak setiap progres pekerjaan sehingga memudahkan anda untuk
mengetahui sampai dimana kelangsungan proyek anda.
Namun jika anda menginginkan sistem aplikasi yang terintegrasi satu
dengan yang lain gunakanlah sistem ERP. Aplikasi ini dapat menampilkan progres
pengerjaan yang dilakukan sehingga anda tidak perlu untuk ke lapangan untuk
mengetahui sampai dimana pengerjaan proyek.
6) Pencatatan Keuangan
Dalam melaksanakan proyek secara keseluruhan, tentunya pencatatan di
setiap transaksi keuangan baik itu pengeluaran ataupun pemasukan harus
dilakukan. Karena jika pencatatan keuangan tidak dilakukan dengan baik, laporan
keuangan menjadi tidak akurat dan kemungkinan anda akan mengalami kerugian.
Dengan pencatatan keuangan yang dilakukan setiap transaksi, anda dapat melihat
pergerakan keuangan selama proyek anda berlangsung.
Di samping itu dengan melakukan hal ini anda dapat melihat laporan laba
rugi di setiap proyek. Anda juga bisa mengetahui jika pengeluaran sudah
melebihi pendapatan sehingga anda dapat mengambil langkah tertentu untuk
mengatasinya.
Gunakanlah sistem ERP untuk mengelola keuangan dan menampilkan beberapa
laporan yang bisa membantu anda untuk melihat laporan keuangan proyek secara
keseluruhan. Ini juga dapat memungkinkan anda untuk mengontrol keuangan di
beberapa proyek yang dijalankan sekaligus. Keuntungan sistem ERP juga bisa
diintegrasikan dengan pembelian dan inventaris atau stok barang sehingga anda
cukup dengan mengoperasikan satu aplikasi.
7) Mengelola Alat, Barang, dan Bahan Material Keperluan Proyek
Masalah yang sering dihadapi kontraktor dalam pengelolaan alat, bahan dan
barang-barang kebutuhan proyek adalah sulitnya melacak keberadaan dan jumlah
dari setiap barang tersebut. Misalnya jumlah semen yang ada di gudang, semen
yang belum dikirim, jumlah besi yang masih dipesan, dan lain-lain. Hal ini
dapat berdampak pada terlambatnya kedatangan alat dan bahan ke lokasi proyek.
Anda harus memerhatikan barang atau bahan-bahan yang akan anda gunakan
untuk membangun konstruksi seperti jumlah stok bahan bangunan, alat apa saja
yang akan dipakai dan lainnya. Karena bahan dan alat harus tersedia ketika
proyek sudah mulai berjalan. Jika tidak, proyek akan tertunda dan ini hal yang
kurang baik bagi kelangsungan proyek anda.
Jika ingin mengetahui status barang di inventaris seperti kondisi, lokasi
dan jumlah, cobalah untuk manfaatkan fitur dari aplikasi sistem ERP yang bisa
mengelola barang, alat, dan bahan untuk keperluan proyek anda. Selain itu
sistem ERP bisa melacak semua keberadaan dan kuantitas barang sehingga ada
tidak perlu khawatir akan terjadinya kekurangan alat dan bahan pada saat proyek
berlangsung.
3. Sebutkan dan
jelaskan istilah-istilah bahaya dalam lingkungan kerja yang anda ketahui
minimal 3 istilah ?
1)
Hazard adalah suatu
keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian dapat berupa
cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang telah
ditetapkan. Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya,
genangan air di tempat kerja, kabel listrik yang mengelupas. Tindakan yang
diambil berupa upaya pengendalian bahaya (program K3).
2)
Risk adalah peluang
(tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena bahaya sehingga
terjadi kecelakaan akibat hal tersebut pada periode tertentu.
Contoh: terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan/warning.
Contoh: terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan/warning.
3)
Accident Adalah suatu
kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat menyebabkan cedera pada
manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
4)
Near miss adalah
Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak menyebabkan cedera, penyakit,
kerusakan, namun memiliki potensi untuk melakukannya.Contoh: terpeleset,
tersandung, salah dalam pengambilan bahan kimia. Tindakan yang diambil berupa
investigasi.
5)
Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber
energi yang melebihi nilai ambang batas. Kejadian yang dapat menimbulkan/
berpotensi timbulnya kecelakaan kerja. Contoh: debit air dalam pipa mengalami
peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan oli, terjadi konslet/arus
pendek listrik pada lingkungan kerja.Tindakan yang diambil dapat berupa
emergency response.
6)
Unsafe action adalah
Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan
dimana memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Contoh: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational Procedure), mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja, tidak memakai APD, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai keahliannya.
Tindakan yang diambil dapat berupa komunikasi, training, sanksi.
Contoh: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational Procedure), mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja, tidak memakai APD, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai keahliannya.
Tindakan yang diambil dapat berupa komunikasi, training, sanksi.
7)
Unsafe condition adalah
suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan secara langsung
timbulnya kecelakaan. Contoh: pecahan kaca, paparan bising, lantai licin,
pencahayaan yang kurang, peralatan yang sudah tidak layak pakai, paparan
radiasi, kondisi suhu yang yang membahayakan. Tindakan yang diambil berupa
standarisasi tempat kerja, pemakaian APD, profesional kerja.
8)
Danger adalah keadaan benda atau
barang yang pasti menyebabkan kerugian disekitarnya, dampaknya langsung
dirasakan. Contoh : Daerah lumpur yang ada tanda bahaya dan bahayanya nyata
4. Sebutkan
jenis-jenis API?
Jenis Api kelas A adalah Benda Padat (Kain, Kayu, Kertas)
Jenis Api kelas B adalah Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar)
Jenis Api
kelas C adalah Benda Gas (Elpiji, Tinner)
Jenis Api
kelas D adalah Logam (Magnesium, Misiu)
Jenis Api
kelas E adalah Elektrikal (Dinamo, Motor Listrik)
5.
Jelaskan dan sebutkan fungsi dari
APAR ?
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah
alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan
dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi
oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam
keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.
Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Berdasarkan Bahan pemadam api yang
digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi beberapa
Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan, yaitu :
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
APAR
Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan
tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok
untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti
Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi
akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan
Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)
APAR Jenis Busa ini
adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa
AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang
terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis
Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan
padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran
Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah
terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis
B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk
Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering
kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium
danammonium sulphate. Serbuk
kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga
memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR
Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena
efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti
Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon
Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon
Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat
cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C
(Instalasi Listrik yang bertegangan).